Mouse, atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut tetikus, sering kita gunakan sehari-hari. Mouse merupakan salah satu perlengkapan komputer meskipun apabila tidak ada juga komputer masih bisa beroperasi, akan tetapi dengan menggunakan mouse maka kerja kita akan menjadi lebih cepat dan menghemat waktu, lebih cepat dan efisien.
Mouse pertama ditemukan oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Institute pada tahun 1963. Mouse adalah satu dari beberapa alat penunjuk (pointing device) yang dikembangkan untuk oN Line System (NLS) milik Engelbard. Selain mouse, yang pada mulanya disebut “bug”, juga dikembangkan beberapa alat pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang diletakkan di kepala untuk mendeteksi gerakan dagu. Karena kenyamanan dan kepraktisannya, mouse-lah yang dipilih.
Mouse pertama berukuran besar, dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y. Engelbart kemudian mematenkannya pada 17 November 1970, dengan nama Penunjuk posisi X-Y untuk sistem tampilan grafis (X-Y Position Indicator For A Display System). Pada waktu itu, sebetulnya Engelbart bermaksud pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol.
1.MOUSE BOLA
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun 1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut. Pengembangan tipe ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari, yang populer antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkan saja.
Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique fédérale de Lausanne (EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.
2.MOUSE OPTIKAL
Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya.
Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation.Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru--abu-abu.
Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.
Karena kekurangannya itu maka muncullah yang namanya laser mouse. Mose jenis ini sudah dapat berjalan di atas permukaan yang memantulkan cahaya seperti lantai keramik dll. Namun tetap saja tidak dapat berjalan diatas kaca tembus pandang atau gelas.
Karena itulah muncul Glaser. Glaser Working Laser, mous yang satu ini hampir bisa berjalan di hampir semua jenis medan. Pihak produsen mengklaim dapat berjalan di atas 99% material. Semuanya termasuk kaca, lantai keramik bahkan pada cermin. Mengapa tidak 100%? Karena masih terdapat satu kelemahan yang belum disempurnakan. Ketika berjalan di atas cermin, gerakannya tidak sehalus berjalan di medan lainnya. Selain dapat berjalan disemua material mouse jenis ini tidak membahayakan mata.
3.MOUSE LASER
Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena harganya yang masih mahal.
Dari sekian banyaknya perkembangan dari awal sampai yang terakhir yang tidak berubah dari mouse adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki tombol satu sampai tiga buah. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse saat ini, yang didesain oleh microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa mouse modernjuga memiliki sebuah wheel untuk memudahkan scrolling. Sementara Ael memperkenalkan mouse satu tombol, yang tidak berubah hingga kini. Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, dengan menggunakan teknologi wireless seperti infra red, gelombang radio ataupun bluetooth. Mouse wireless yang populer saat ini menggunakan gelombang radio dan ataupun bluetooth. Sedangkan mouse yang
menggunakan infrared kurang begitu populer karena jarak jangkaunya yang terbatas, selain itu juga kurang begitu praktis karena antara mouse dengan penerimanya tidak boleh ada penghalang.
Baru-baru ini, seperti yang dilansir oleh Dedi Pramono, telah lahir kembali mouse dengan fasilitas 11 tombol. Membingungkan memang, dengan satu tangan kita harus mengoperasikan 11 tombol. Tetapi dengan mouse 11 tombol ini kita bisa banyak mengoperasikan berbagai perintah dengan cepat hanya dengan klik atau scroll. Mulai dari pengoperasian mouse standar (klik kanan,klik kiri,scroll), tombol untuk internet, tombol play dan pause untuk pemutar musik (misal: Windows Media player, Tunes) sampai tombol untuk menurunkan/menaikkan volume pada volume control di control panel.
Senin, 30 Maret 2009
Alat Input Mouse
Diposting oleh dyan di 20.03
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar